Sabtu, 06 Desember 2014

Media Pembelajaran Menarik


Berikut adalah media pembelajaran Kimia unsusr dengan visula basic presentasion sehingga siswa dimudahkan dalam belajar...
jika ingin melihat silahkan Media Pembelajaran disini

Sabtu, 29 November 2014

Dirikan SHALAT

dakwatuna.com - Setiap kewajiban yang telah dibebankan Islam kepada umatnya senantiasa memuat hikmah dan maslahat bagi mereka. Islam menginginkan terbentuknya akhlak Islami dalam diri Muslim ketika ia mengimplementasikan setiap ibadah yang telah digariskan oleh Allah swt. dalam Kitab dan Sunnah rasul-Nya. Pada akhirnya nilai-nilai keagungan Islam senantiasa mewarnai ruang kehidupan Muslim. Tidak hanya terbatas pada ruang kepribadian individu Muslim, namun nilai-nilai itu dapat ditemukan pula dalam ruang kehidupan keluarga dan komunitas masyarakat Muslim.
Kita bisa merenungkan kembali ayat-ayat Allah yang berkaitan dengan hal ini, sebagaimana salah satu firman-Nya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 183)
Melalui ibadah puasa, Allah swt. menginginkan terbentuknya pribadi-pribadi Muslim yang bertakwa. Pribadi yang tidak pernah mengenal slogan hidup kecuali slogan yang agung ini yaitu: sami’naa wa atha’na. Pribadi yang senantiasa melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya dalam situasi dan kondisi apapun. Oleh karenanya, Rasulullah Muhammad saw. telah bersabda:
“Takutlah kamu kepada Allah di manapun kamu berada, ikuti keburukan (sayyiah) dengan kebaikan, niscaya ia akan menghapuskannya. Dan pergauli manusia dengan akhlak yang baik.”
Dalam sabda beliau yang lain:
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan beberapa faridlah (kewajiban), maka jangan sekali-kali kamu menyia-nyiakannya. Dia telah menetapkan batasan-batasan, maka jangan sekali-kali kamu melampui batas. Dia telah mengharamkan banyak hal, maka jangan sekali-kali melanggarnya….”
Tentang zakat Allah swt berfirman:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (At-Taubah: 103)
Dengan ibadah zakat, Islam mengharapkan tumbuh subur sifat-sifat kebaikan dalam jiwa seorang Muslim dan mampu memberangus kekikiran dan cinta yang berlebihan kepada harta benda.
Begitu juga ibadah shalat yakni ibadah yang jika seorang hamba melaksanakan dengan memelihara syarat-syarat, rukun-rukun, wajibat, adab-adab, dan kekhusyu’an di dalamnya, niscaya ibadah ini akan  menjauhkannya dari perbuatan keji dan kemunkaran. Sebaliknya, ibadah ini akan mendekatkan seorang hamba yang melaksanakannya dengan sebenarnya kepada Sang Khalik dan mendekatkannya kepada kebaikan-kebaikan serta cahaya hidup.
Perhatikan ayat berikut ini:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Ankabut: 45)
Muslim yang selalu menunaikan ibadah ini akan selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan kebaikan dan mampu menjadi cahaya di tengah-tengah masyarakatnya. Muslim yang memiliki hamasah -semangat- yang menggelora dalam memperjuangkan kebenaran dan memberangus nilai-nilai kemunkaran, kelaliman, dan perbuatan keji lainnya. Hatinya terasa tersayat di saat menyaksikan pornografi dan porno aksi mewabah di tengah-tengah masyarakatnya. Jiwanya akan terus gelisah ketika melihat kelaliman yang dipermainkan para budak kekuasaan. Memang, ia harus menjadi cahaya yang berjalan di tengah-tengah kegelapan zaman ini.
Allah berfirman:
“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’am: 122)
Ibadah shalat adalah awal kewajiban yang diperintahkan Allah swt. kepada umat ini pada peristiwa Isra dan Mi’raj. Ibadah yang merupakan simbol dan tiang agama. Rasulullah saw. bersabda:
“Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (H.R. Muslim)
Ibadah yang dijadikan Allah sebagai barometer hisab amal hamba-hamba-Nya di akhirat, “Awal hisab seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya baik, dan apabila buruk maka seluruh amalnya buruk.” (H.R. At-Thabrani)
Ibadah shalat merupakan wasiat Nabi yang terakhir kepada umat ini dan yang paling terakhir dari urwatul islam (ikatan Islam) yang akan dihapus oleh Allah swt.
Selain itu, shalat juga penyejuk mata, waktu rehatnya sang jiwa, saat kebahagiaan hati, kedamaian jiwa dan merupakan media komunikasi antara hamba dan Rabbnya.
Ibadah yang memiliki kedudukan atau manzilah yang agung ini tidak akan hadir maknanya dalam kehidupan kita, tatkala kita lalai menjaga arkan, wajibat dan sunah-sunnahnya yang inheren dengan ibadah ini. Tatkala kita tidak mampu menghadirkan hati, merajut benang kekhusukan dan keikhlasan dalam melaksanakan ibadah ini, maka kita tidak akan mampu menangkap untaian makna yang terkandung di dalamnya. Kita tidak akan mampu memahami sinyal-sinyal rahasia yang ada di balik ibadah ini.
Tidakkah banyak di antara manusia Muslim yang ahli ibadah namun masih jauh dari nilai-nilai Islam. Ahli shalat, namun masih suka melakukan kemaksiatan. Hal ini disebabkan nilai-nilai agung yang terkandung dalam ibadah sama sekali tidak mampu memberikan pesan-pesan Ilahiah di luar shalat. Takbir yang dikumandangkan di saat beribadah tidak mampu melahirkan keagungan di luar shalat. Do’a iftitah “Inna shalaatii wa nusukii….” yang dilafazkan dalam shalat tidak mampu mengingatkan tujuan hidupnya. Ibadah ini seolah-olah hanya menjadi gerakan-gerakan ritual yang maknanya tidak pernah membumi dalam kehidupan orang yang melaksanakannya.
Oleh karena itu, ibadah shalat yang mampu melahirkan hikmah pencegahan dari perbuatan keji dan kemungkaran, hikmah pensucian jiwa dan ketentraman, apabila dilakukan dengan penuh kekhusyukan, mentadabburkan gerakan dan ucapan yang terkandung di dalamnya, penuh ketenangan dan dengan tafakkur yang sesungguhnya. Maka ia akan keluar dari ibadah dengan merasakan kenikmatannya, terwarnai dengan nilai-nilai keta’atan dan mendapatkan cahaya ma’rifatullah. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak seorangpun yang melaksanakan shalat maktubah (fardlu), lalu ia memperbaiki wudlunya, khusyuknya dan rukuknya kecuali shalat ini akan menjadi pelebur dosa-dosa sebelumnya selama tidak melakukan dosa besar. Dan ini berlaku sepanjang tahun.” (H.R. Muslim)
Inilah yang pernah dilakukan oleh salafusshalih termasuk di dalamnya Ibnu Zubair ra. Mereka laksana tiang yang berdiri tegak karena kekhusyukannya. Mereka terbius dengan kerinduannya akan Rabbnya dan mereka asyik berkomunikasi dengan Sang Khalik tanpa terganggu dengan suara makhluk-Nya.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan di saat melaksanakan ibadah shalat agar hikmah di dalamnya selalu terjaga:
Pertama, menjaga arkan, wajibat dan sunah. Rasulullah saw. bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat.”
Kedua, ikhlas, khusyuk dan menghadirkan hati. “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah:5)
Ketiga, memahami dan mentadabburi ayat, doa dan makna shalat. “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (Al-Maa’uun: :4-5)
Keempat, mengagungkan Allah swt. dan merasakan haibatullah. Rasulullah saw. bersabda: “…Kamu mengabdi kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya dan apabila kamu tidak melihat-Nya, maka (yakinlah) bahwasanya Allah melihat kamu…” (H.R. Muslim)
Semoga kita semua mampu merenungkan kembali arti shalat dalam kehidupan keseharian dan berusaha terus-menerus untuk memperbaikinya agar kita benar-benar mi’raj kepada Allah swt. Wallahu A’lam Bish-shawwab

Believe it Or Not

“NASA Menemukan Terompet Sangkakala”, Benarkah?

dakwatuna.com - Salah satu peristiwa yang akan terjadi pertama kali pada hari kiamat adalah ditiupnya sangkakala oleh Malaikat Israfil atas perintah Allah SWT.
Hal ini diingatkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya,
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (Az-Zumar: 68)
Di beberapa ayat lain juga banyak disebutkan mengenai sangkakala (الصُّورِ).
Terkait dengan hal ini, beredar kabar bahwa National Aeronautics and Space Administration (NASA) – sebuah lembaga pemerintah milik Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa AS – telah menemukan eksistensi terompet sangkakala tersebut. Benarkah?
Menurut kabar yang telah lama beredar di internet itu, dalam salah satu misinya, NASA memiliki sebuah alat yang bernama Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP). Masih menurut kabar tersebut, alat ini untuk melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta. Dengan alat WMAP tersebut, mereka memperoleh kesimpulan bahwa alam semesta ini berbentuk seperti terompet, sebagaimana gambar di bawah ini, demikian kabar yang beredar.
Garis waktu alam semesta. (Foto: science.nasa.gov/missions/wmap)
Garis waktu alam semesta. (Foto: science.nasa.gov/missions/wmap)
Beberapa kalangan berpendapat bahwa itu adalah bentuk alam semesta yang seperti terompet, dan itu merupakan gambaran terompet sangkakala. Benarkah?
Menurut Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, hal itu bukan gambaran fisik alam semesta. “Itu hanya skema pengembangan alam semesta yang semula sangat kecil, kemudian tiba-tiba berkembang cepat dalam peristiwa bigbang, lalu mengembang lambat sampai saat ini (13,7 milyar tahun setelah big bang). Jadi itu hanya diagram”, jelasnya kepada redaksi dakwatuna.
Hal ini sejalan dengan keterangan gambar “terompet” yang ada di halaman NASA. Situs NASA menjelaskan bahwa gambar “terompet” itu merupakan “garis waktu alam semesta”. Diagram yang merepresentasikan evolusi alam semesta selama lebih dari 13,7 miliar tahun. Paling kiri menggambarkan saat-saat awal yang dapat kita selidiki sekarang, ketika periode “inflasi” menghasilkan ledakan pertumbuhan eksponensial di alam semesta. Untuk beberapa miliar tahun ke depan, perluasan alam semesta secara bertahap melambat. Baru-baru ini, ekspansi mulai cepat lagi sebagai efek repulsif dari energi gelap yang telah datang untuk mendominasi perluasan alam semesta.
Jadi, sangkakala memang pasti ada dan pasti akan ditiup oleh malaikat Israfil pada saat kiamat. Namun temuan NASA tersebut bukanlah gambaran terompet sangkakala. Wallahu’alam.

Kamis, 27 November 2014

Prestasi anak kebumen

Mahasiswa Asal Kebumen Ciptakan BBM dari Buah Bakau

Sukron Nursalim, mahasiswa asal Kebumen yang tengah mengenyam pendidikan Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menciptkan bahan bakar baru dengan buah bakau. (Photo: ITS)
Sukron Nursalim, mahasiswa asal Kebumen yang tengah mengenyam pendidikan Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menciptkan bahan bakar baru dengan buah bakau. (Photo: ITS)
KEBUMEN – Sukron Nursalim, mahasiswa asal Kebumen yang tengah mengenyam pendidikan Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menciptkan bahan bakar baru dengan buah bakau. Bersama dua rekannya, mereka mengolah buah bakau menjadi bahan bakar untuk perahu nelayan.
Bahan bakar dari buah bakau ini mereka sebut Nyxil Biodiesel. Menurut Sukron, syarat tanaman untuk bisa menjadi bahan biodiesel adalah bukan tanaman pokok pangan, tidak menggunakan lahan tanaman pangan, dan ramah lingkungan. Maka pilihannya pun jatuh pada buah bakau untuk diolah menjadi biodiesel.
“Daging buah bakau diperkirakan memiliki kandungan minyak sebesar 40 persen. Minyak ini kaya akan asam lemak berantai sedang, khususnya asam laurat dan asam meristat. Sehingga, minyak ini dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel,” ungkap Sukron, seperti dikutip dari ITS Online, Selasa (25/11/2014).
Meski baru tahap penelitian laboratorium, Alternatif bahan bakar tersebut memiliki berbagai kelebihan, yakni memiliki nilai ekonomis yang rendah dan bahan bakunya mudah didapatkan. Kedua aspek itulah yang menjadi daya jual Nyxil Biodiesel sehingga berhasil keluar sebagai jawara dua dalam MITC.
“Semoga nantinya penelitian kami bisa didanai pemerintah agar bisa terus berkembang. Dengan begitu, nantinya kita juga bisa menghemat cadangan minyak bumi dunia yang kian menipis. Ini adalah solusi kami dalam menghadapi krisis energi saat ini,” ujar Sukron. (ITS/LintasKebumen©2014)

Tutorial pemakaian aplikasi BKchem

HELL-O GUYS !

Ketemu lagi deh, tapi ini dengan review aplikasi yang berbeda yaitu BKchem. Apa sih BKchem itu?

BKchem adalah aplikasi kimia yang bisa diinstall dalam linux Blankon dan bisa digunakan untuk membantu penggunanya dalam membuat struktur kimia yang rumit.
Dalam blog ini saya membuat reaksi tentang sulfonasi naftalena yang dapat memberikan 2 produk yang mungkin.
Nah, inilah tampilan Default BKchem 1

Struktur naftalena adalah dua cincin benzena yang menempel. Untuk menggambar cincin benzena maka klik ikon seperti cincin heksagonal. Klik dua kali pada lembar berwarna putih seperti pada gambar di bawah ini.
2

Putar cincin naftalena agar berada pada posisi horizontal dengan cara mengeklik ikon Rotate dan drag menuju posisi horizontal seperti gambar di bawah ini.
4

Karena reaksi ini merupakan reaksi sulfonasi maka kita harus menambahkan tanda “+” dan teks “SO3″ seperti gambar di bawah ini. Jangan lupa untuk memberikan nama Naftalena tepat di bawah cincin naftalena.
7

Setelah itu kita tambahkan dua panah equilibrium dengan cara mengeklik ikon panah dan pilih Equilibrium. Klik pada lembar putih sebanyak 2 kali.
8

Kita harus memutar seperti halnya pada cincin naftalena dengan mengeklik ikon Rotate. Posisikan panah equilibrium seperti gambar di bawah ini.
9

Copy cincin naftalena dengan cara Grouping seperti gambar di bawah ini dan pilih Paste sebanyak dua kali.
10
11
12
Setelah itu tempatkan cincin naftalena sebagai produk dan tambahkan cabang seperti gambar di bawah ini.
13
14
Gugus yang menjadi cabang pada cincin naftalena adalah SO3H, maka kita tuliskan teks “SO3H”.
16

Lalu beri nama pada kedua produk seperti gambar di bawah ini.
17

Caranya cukup mudah bukan ?

Selamat Mencoba ^^

Sabtu, 15 November 2014