RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan :
SMA Negeri 1 Comal
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : KIMIA
Peminatan : Matematika dan Ilmu Alam
Tema : Peranan kimia, Hakekat kimia, metode
ilmiah dan
Keselamatan kerja
Jumlah Pertemuan : 1minggu (3 x 45 menit )
I.
Kompetensi
Inti :
1. Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif
dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis, pengetahuan, faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya pengetahuan, teknologi, seni budaya
dan humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik
sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakanmetoda sesuai kaidah keilmuan.
II.
Kompetensi
Dasar :
3.1 Memahami hakikat ilmu kimia , metode ilmiah
dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam
kehidupan.
4.1
Menyajikan hasil
pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja
dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.
III.
Indikator
1.
Terlibat aktif dalam
pembelajaran hakikat ilmu kimia,metode ilmiah dan keselamatan kerja, serta peran kimia dalam kehidupan.
2.
Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok diskusi.
3.
Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
4.
Terampil menyebutkan
alat dan bahan yang ada dilaboratorium.
5.
Menganalisis bahan
bahan dilaboratorium berdasarkan sifatnya
6.
Melakukan penelitian untuk
memperoleh produk kimia menggunakan
metode
ilmiah
IV.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah
mempelajari peranan,hakikat dan metode ilmiah, diharapkan siswa dapat:
1.
Menjelaskan peranan ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
2.
Menjelaskan hakikat ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
3.
Menjelaskan metode ilmiah dan
keselamatan kerja dalam laboratorium.
V.
Materi Pembelajaran
1. Peranan kimia dalam
kehidupan.
a.
Pada
bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik
analisisnya telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material
bumi; logam maupun minyak bumi.
b. Pada bidang pertanian, analis kimia
mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan
kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman
yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan
pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat
menggunakan pestisida dan Insektisida.
c. Pemberatasan hama wereng salah satunya
menggunakan pupuk buatan itu tak lepas dari bahan kimia
d. Bidang kesehatan, ilmu kimia cukup
memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti
karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang
kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh
manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak,
reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam
bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan,
e. Bidang kedokteran untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu
penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap
proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam
cabang kimia farmasi.
f.
Bidang
hukum : membantu dalam Forensik, menentukan
umur kapan dia meninggal pada saat pembunuhan itu terjadi , dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan
peralatan bukti kriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat
diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena struktur DNA setiap orang
berbeda-beda. Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.
g.
Bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk pembuatan mesin, mempelajari sifat, komposisi
bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
h.
Bidang Teknik Sipil, bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah
semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua
bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. Peran
ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat
diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir
kecelakaan.
i.
Bidang Arkeologi. Ilmu kimia juga berperan penting dalam bidang
arkeologi. Selama ini, ilmu arkeologi identik dengan penelitian-penelitian
lapangan dan pencarian akan fosil-fosil. Setelah fosil ditemukan, para
arkeolog memanfaatkan teknologi kimia bernama radioisotop karbon -14 untuk
mencari tahu usia fosil tersebut.
j.
Bidang Kecantikan, Kosmetik dan berbagai produk kecantikan serta
perawatan tubuh dan wajah yang dapat dengan mudah Anda temukan di toko-toko
kini adalah hasil dari penelitian-penelitian kimia. Krim wajah, pelembab
tubuh, sampo, pasta gigi, hingga parfum, semuanya dibuat melalui
penelitian-penelitian yang telah berlangsung lama.
2. Hakikat ilmu kimia.
a.
Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitual-kimiayang
artinya perubahan materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan(tahun 700-778). Ini berarti, ilmu kimia secarasingkat dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubahmateri
menjadi materi lain. Secara lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari
tentangsusunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai
perubahan suatu zat atau materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala
sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
b. Susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut. Struktur materi mencakup
struktur partikel-partikel penyusun suatumateri atau menggambarkan bagaimana
atom-atom penyusun materi tersebut saling berikatan.
c.
Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan Sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh: susunan dan struktur dari materi tersebut. Perubahan
materi meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia
(menghasilkan zat baru). Energi yang menyertai perubahan materi menyangkut
banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan asal usul energi itu.
3. Metode ilmiah dan keselamatan
kerja.
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific
method adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara
sistematis,empiris, dan terkontrol.
Metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat
langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap
langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun
langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1.Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan
ü
Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah
didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian
harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya
diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin
memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya
sendiri belum dirumuskan?
ü Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari
rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah
dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan
hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu
mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat
melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh
karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan
berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan.
ü Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang
agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan
data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode
ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah
dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah,
sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah
hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
ü Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah
jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah
pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan
atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan
hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu,
sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu
menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang
tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil
suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan
dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
ü Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir
ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan.
Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan
sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif
secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang
tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting.
Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang
dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan
masalah yang diajukannya.
ü
Keselamatan
kerja di Laboratorium
Dalam laboratorium kimia sangat banyak
bahan-bahan berbahaya. Oleh karena itu harus berhati-hati dalam melakukan
kegiatan-kegiatan dalam laboratorium. Untuk menghindari terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berada
dalam laboratorium, yakni:
a.
Jagalah
agar semua senyawa dan pelarut jauh dari mulut, kulit, mata dan pakaian.
b.
Hindarilah
dari menghirup uat atau debu. Untuk mencium gas kibaskas gas menggunakan
tangan sampai bau tercium.
c.
Jangan
mencicipi atau membawa makanan atau minuman dalam laboratorium.
d.
Berhati-hatilah
bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan
mudah terbakar.
e.
Menggunakan
kacamata pengaman atau gunakan penutup yang lebih besar untuk menutupi
seluruh wajah.
f.
Bagi yang
menggunakan lensa kontak berhati-hati agar tidak ada bahan kimia yang masuk
ke mata. Zat-zat yang bersifat korosif atau beracun dapat masuk
dengan cepat ke bagian belakang lensa kontak, sehingga tidak mungkin dapat
dicuci.
g.
Menggunakan
sarung tangan bila diperlukan. Namun perlu diingat kerja menggunakan sarung
tangan akan sedikit menghambat pekerjaan terutama dalam merangkai alat.
h.
Selama
bekerja dilaboratorium harus menggunakan baju laboratorium dan harus
dikancingkan dengan baik untuk melindungi diri dan mencegah kontaminasi pada
baju yang digunakan sehari-hari. Baju laboratorium harus dicuci secara teratur dan
berhati bila telah terkontaminasi.
i.
Jangan
memanaskan, mencampur, menuang atau mengocok bahan kimia dekat wajah dan
tubuh sendiri ataupun orang lain.
j.
Jangan
mengambil larutan menggunakan mulut, selalu gunakan filer pipet.
k. Berhati-hati terhadap asam dan basa kuat
khusunya bila dipanaskan dan jangan pernah menambah air ke asam atau basa
pekat.
l.
Bahan-bahan
yang menghasilkan gas yang berbahaya harus ditangani di lemari asam dan
menggunakan sarung tangan pelindung. Bahan-bahan
tersebut antara lain adalah halida fosfor, brom, semua klorida asam,
anhidrida asam, asam nitrat berasap, larutan amonia pekat, cairan amonia,
belerang dioksida.
VI.
Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Metode:
-
Inquiry: kegiatan pembelajaran
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis,
kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan pendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri.
-
discovery
learning: dari hal yang dipelajari siswa dapat menemukan ilmu baru tentang peranan kimia, hakikat
kimia dan metode ilmiah.
Strategi:
-
Ceramah:
guru menjelaskan kepada siswa tentang materi dan siswa mendengarkan sekaligus
merespon.
-
Diskusi: para siswa dibentuk dalam beberapa kelompok
kemudian diberi tugas untuk berdiskusi tentang materi yang diajarkan.
-
Penugasan:
siswa diberi tugas, misalnya PR atau mencari contoh produk kimia dalam
kehidupan sehari-hari kemudian dipresentasikan.
VII.
Langkah - langkah Pembelajaran
Pertemuan Minggu 1 ( 3 x 45 jp)
VIII.
Alat dan Sumber Belajar
·
Laboratorium kimia dan peralatannya
·
Erlangga kimia kelas X kurikulum 2013
·
Paket kimia kelas X kurikulum 2013
·
Jurnal Kimia
·
LCD, proyektor, dan laptop
IX.
Penilaian
Teknik penskoran
1.
Penilaian proses
2.
Penilaian Hasil
I. Pedoman
penskoran
Soal
nomor 1 – 4
Comal,
Juli 2013
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Comal Guru Mata Pelajaran
Dr.H.Supa’at, M.Pd Ainul Asri Almuthoharoh
NIP. 19660805 199302 1 001
Lampiran 1 Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :..................................................................................................
Kelas/Semester :....................................................................................................
Tahun Ajaran :....................................................................................................
Waktu Pengamatan : ............................................................................................
Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun
1.
BT (belum tampak) jika sama
sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
2.
MT (mulai tampak) jika menunjukkan
sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih
sedikit dan belum ajeg/konsisten
3.
MB (mulai berkembang) jika menunjukkan
ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4.
MK (membudaya) jika menunjukkan
adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
|
|
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
|
Nama Siswa
|
Religius
|
Tanggug jawab
|
Peduli
|
Responsif
|
Santun
|
|||||||||||||||
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
...
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
1
= kurang
2
= sedang
3
= baik
4
= sangat baik
Pertanyaan dan kunci jawaban
1. Peranan ilmu kimia
dalam kehidupan sehari-hari adalah :
untuk membantu
pengembangan ilmu lainnya seperti pada
bidang geologi ,
sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi
dan teknik analisisnya
telah mempermudah geolog dalam mempelajari
kandungan material
bumi, logam maupun minyak bumi.
2. Hakekat ilmu kimia
adalah :
bahwa benda itu bisa
mengalami mengalami perubahan bentuk,
maupun susunan
partikelnya menjadi bentuk lain sehingga terjadi
deformasi ,perubahan
letak susunan ini mempengaruhi sifat-sifat
yang berbeda dengan
wujud semula.
3. Tiga variabel yang
perlu diperhatikan dalam eksperimen adalah :
a. Variabel
bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas
b. Variabel
terikat merupakan variabel yang diteliti , yang perubahannya
bergantung
pada variabel bebas.
c. Variabel
kontrol merupakan variabel yang selama eksperimen
dipertahankan
tetap.
4. Tindakan yang harus
dilakukan akibat keracunan uap HCl
:
a. Menghindarkan
korban dari lingkungan zat tsb
b. Jika
korban tidak bernapas diberi napas buatan
Lampiran 2
Telaah
Strategi Pembelajaran
-
Ceramah: guru
menjelaskan kepada siswa tentang materi dan siswa mendengarkan sekaligus
merespon.
-
Diskusi: para siswa dibentuk dalam beberapa kelompok kemudian
diberi tugas untuk berdiskusi tentang materi yang diajarkan.
-
Penugasan: siswa
diberi tugas, misalnya PR atau mencari contoh produk kimia dalam kehidupan
sehari-hari kemudian dipresentasikan.
Peranan Kimia, Hakekat Ilmu Kimia,
Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja merupakan materi yang ada pada BAB I di
kelas X semester 1. Materi ini sangat penting diajarkan agar siswa dapat
mengenal apa itu kimia dan yang paling penting bagaimana peranannya dalam
kehidupan sehari-hari. Tidak dipungkiri lagi bahwa semua aspek kehidupan pasti
berhubungan dengan kimia, misalnya peralatan yang kita gunakan untuk mandi,
makan, sekolah, tidur, bahkan dalam sistem tubuh kita pun terdiri dari berbagai
macam proses kimia serta peristiwa alam lainnya seperti fotosintesis,
perkaratan dan sebagainya. Begitu pula dengan metode ilmiah serta keselamatan
kerja, belajar kimia tidak terlepas dari sesuatu hal yang ilmiah dan juga tidak
lepas dari laboratorium. Dalam menemukan teori baru dilakukan langkah-langkah
yang harus ditempuh yaitu metode ilmiah yang terdiri dari merumuskan masalah,
menentukan hipotesis, melakukan eksperimen dan menyimpulkannya. Kemudian
eksperimen kimia kebanyakan berada di dalam laboratorium sehingga dengan adanya
materi ini siswa dapa mengetahu bagaimana caranya agar aman pada saat bekerja
di laboraturium.
Materi ini cocok jika diajarkan
dengan yang pertama adalam dengan ceramah, strategi ini dipilih karena agar
siswa dapat lebih mudah memahami materi dengan penuturan langsung daripada
hanya membaca secara mandiri. Dari sini guru dapat menjelaskan secara runtut
dengan menkombinasikan dengan fakta-fakta yang ada di sekitar siswa. Setelah
menerangkan guru menawarkan kepada siswa untuk bertanya, dari situ maka akan
terjadi proses tanya jawab atau interaksi antara guru dan siswanya. Setelah itu
guru membentuk beberapa kelompok untuk berdiskusi mengenai masalah yang ada
berdasakan apa yang tadi telah diterangkan. Hasil dari diskusi tersebut dapat
dilaporkan secara tertulis dapat pula dipresentasikan di depan kelas dan
ditanggapi oleh siswa lain, di sini siswa dilatih untuk berpikir secara kritis.
Untuk langkah selanjutnya siswa diberikan tugas mencari contoh kimia yang ada
di sekitar kita dan juga diberikan latihan soal yang nanti nilainya dimasukkan
ke dalam lembar observasi. Setelah itu baru dilakukan tes atau ulangan sebagai
bahan evaluasi apakan siswa sudah paham materi tersebut atau untuk mengetahui
sejauh mana siswa dapat menangkap materi yang telah diajarkan guru. Jika
alokasi waktunya masih cukup siswa dapat diajak ke laboraturium dan dikenalkan
tentang perarturan dalam melakukan kerja di laboraturium serta mengenalkan
kepada para siswa alat-alat yang digunakan untuk praktikum kimia.
0 komentar:
Posting Komentar