Golongan Gas Mulia

Unsur gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan VIII A sistem periodik, yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), ksenon (Xe) dan radon (Rn). Kelompok ini disebut gas mulia karena sifatnya yang sukar bereaksi. Unsur-unsur gas mulia, kecuali helium mengandung delapan elektron di kulit terluar, sehingga bersifat stabil. Kestabilan gas-gas mulia ini sempat membuat para ahli kimia yakin bahwa gas mulia benar-benar tidak dapat dan tidak mungkin membentuk senyawa, dan itulah sebabnya sering dinamai gas-gas lembam (inert gases)
   v  Helium
            
Helium sebagai pengisi balon meteorologi maupun kapal balon karena gas ini mempunyai rapatan yang paling rendah setelah hidrogen dan tidak dapat terbakar. Dalam jumlah besar helium digunakan untuk membuat atmosfer inert, untuk berbagai proses yang terganggu oleh udara misalnya pada pengelasan. Campuran 80% helium dengan 20% oksigen digunakan untuk mennggantikan udara untuk pernafasan penyelam dan orang lain yang bekerja di bawah tekanan tinggi.


v  Neon
            
Neon digunakan untuk membuat lampu-lampu reklame yang memberi warna merah. Neon cair juga digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan suhu rendah, juga digunakan untuk membuat indikator tegangan tinggi, penangkal petir dan tabung-tabung televisi.
v  Argon
            
Argon dapat digunakan sebagai pengganti helium untuk menciptakan atmosfer inert. Juga digunakan untuk pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram yang panas sampai putih, tidak seperti nitrogen atau oksigen
v  Kripton
Kripton digunakan bersama-sama dengan argon untuk pengisi lampu fluoresensi (lampu tabung). Juga untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi. Salah satu spektrumnya digunakan sebagai standar panjang untuk meter.
v  Xenon
         
Xenon digunakan dalam pembuatan tabung elektron. Juga digunakan dalam bidang atom dalam ruang gelembung.
v  Senyawa-senyawa gas mulia
Senyawa gas mulia yang terbentuk secara alamiah belum pernah dijumpai. Neil Bartlet seorang dosen dari Universitas British Columbia merupakan orang yang berhasil mensintesis senyawa xenon dan hexafluoro platinat pada tahun 1962.
Reaksinya : PtF+ Xe         -->    XePtF6

4
       Dengan adanya sintesis ini, hilanglah anggapan yang menyatakan bahwa gas mulia dengan konfigurasi electron stabil tidak dapat bersenyawa dengan unsur-unsur lain. Gas mulia yang dapat bersenyawa dangan unsur lain terbatas pada unsur-unsur kripton, xenon,
 dan radon yang memiliki harga energy ionisasi yang rendah. Selain itu, gas mulia juga
 dapat bersenyawa dengan unsur-unsur yang sangat elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.
       Jika campuran gas xenon dan gas fluorin berlebih dipanaskan pada suhu 400°C pada tekanan 6 atm selama satu jam, terjadilah reaksi sebagai berikut.
Xe  + F2                    XeF( xenon difluorida )
Xe  + F2                     XeF( xenon tetrefluorida )
Xe  + F2                    XeF( xenon hexaifluorida )

0 komentar:

Posting Komentar